Tuesday, March 10, 2020
Launching Pembinaan Produk Unggulan UP2K-PKK Kota Bandung 2020
Selasa (10/03/2020) - Wakil Wali Kota Bandung telah meresmikan kegiatan Inventarisasi dan Seleksi Produk Unggulan UP2K-PKK Kota Bandung (Launching Pembinaan Produk Unggulan UP2K-PKK Tahun 2020) bertempat di Fox Harris Hotel City Cetre Jl. Jawa No. 3 Bandung.
Selain dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, kegiatan yang digawangi oleh DP3APM (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat) dihadiri pula oleh Kepala Dinas DP3APM Kota Bandung yaitu Tatang Muhtar, Umi Siti Muntamah atau biasa disapa Umi Oded, Kadin Kota Bandung dan 151 Kelurahan dari 30 Kecamatan se-Kota Bandung.
Kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber yaitu Bambang Tris Bintoro sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Koperasi UMKM dan Kemitraan Kadin kota Bandung dengan materi "Bagaimana memulai bisnis?". Dilanjut materi kedua dari Bakti Gesta Alamsyah sebagai Komite Kemitraan Waralaba dan Lisensi serta materi terakhir dari Syahril Iskandar (Komunitas Pengusaha Profesional GENPRO) yang menyampaikan materi tentang "Strategi Kreatif meningkatkan Penjualan".
Dasar dari penyelenggaraan kegiatan ini yang pertama sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2014 tentang pedoman pengembangan produk unggulan daerah, kemudian yang kedua Peraturan Daerah nomor 86 tahun 2017 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2014 terkait dengan produk unggulan merupakan produk baik yang berupa barang maupun jasa yang dihasilkan oleh koperasi usaha skala kecil dan menengah yang potensial, mempunyai daya saing, daya juang dan daya dorong yang mampu memasuki pasar global. Kita dapat mengembangkan sumber sumber daya yang dimiliki oleh daerah baik sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya lokal serta mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah.
Kepala Dinas DP3APM Tatang Muhtar menyampaikan bahwa "Sadar atau tidak sadar melalui ekonomi kerakyatan yang bergerak saat ini karena adanya peran UP2K. Begitu pentingnya peran UP2K tentu saja harus mendapatkan pembinaan dan fasilitas melalui berbagai kegiatan terutama melalui PKK".
Tatang menambahkan "Sesuai dengan semangat pilar pembangunan Pemerintah Kota Bandung bahwa salah satu pilarnya adalah inovasi maka dalam rangka memiliki daya saing yang tinggi tentu saja produk yang dihasilkan UP2K harus inovasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Hal ini akan memperkuat ekonomi kerakyatan yang bisa dinikmati sekaligus mengokohkan perekonomian masyarakat kita."
"Berhasilnya Kota Bandung adalah karena adanya semangat berkolaborasi" ujar Tatang.
Tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah agar dapat terinventarisasi dan dapat terseleksinya produk unggulan daerah yang dihasilkan oleh UP2K-PKK untuk ditingkatkan kualitas produknya dan dikembangkan pemasarannya ke pasar modern.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan dalam pidato pembukanya bahwa makanan dan minuman (Kuliner) merupakan salah satu potensi bisnis yang prospektif apalagi Kota Bandung dikenal sebagai salah satu pusat wisata kuliner yang biasa memanjakan pengunjung dengan berbagai rasa dan suasana.
"Pemerintahan Kota Bandung merasa bersyukur peluang ini ditangkap oleh TP-PKK yang kemudian mewujudkan program UP2K yang salah satunya mengembangkan usaha mandiri" tutur Yana.
Wakil Wali Kota Bandung juga menambahkan bahwa "Hingga akhir Desember 2019 kelompok UP2K-PKK yang terdaftar sebanyak 638 kelompok dengan jumlah 5656 keluarga dengan modal beredar sebesar kurang lebih 3 Miliar. Produk yang dihasilkan selain makanan dan minuman adapula fashion, aksesoris dan kerajinan".
Namun disadari produk-produk UP2K-PKK belum mampu masuk pasar modern karena belum memiliki sertifikasi perizinan seperti izin PIRT yang bersertifikasi halal. Oleh karena itu inventarisasi produk makanan anggota UP2K-PKK hari ini mudah-mudahan bisa mendata produk berdasarkan jenis, proses, harga dan kapasitas produksi yang bisa digunakan untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas produksi.
Inventarisasi dan seleksi produk unggulan UP2K-PKK kota Bandung harus dilakukan secara terus-menerus dan berkala karena program yang dilakukan bersifat dinamis dan bisa dipastikan bergerak secara fluktuatif. Namun sebagai langkah awal upaya ini diharapkan menghasilkan data yang benar-benar valid yaitu data yang menggambarkan kondisi sebenarnya.
Berdasarkan data ini pula PKK bisa mengembangkan pelatihan manajemen usaha yang selama ini bekerjasama dengan BPPKU Kadin Kota Bandung, pelatihan peningkatan kualitas produk yang bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pangan UNPAS, rencana pelatihan peningkatan kualitas kemasan yang akan bekerjasama dengan Rumah Kemasan Bandung serta pelatihan untuk sertifikasi PIRT dan halal bagi 50 kelompok UP2K.
Cara meningkatkan daya saing menurut Yana yaitu "adanya bimbingan, pembinaan, kerjasama terkait packaging, branding, rasa, permodalan dan pemasaran. Hal tersebut melibatkan cukup banyak kolaborasi dengan stakeholder dan nanti akan ada izin PIRT sertifikasi halal, dan uji mutu juga Insyaallah tetap kita perhatikan"
Dalam hal ini Umi menuturkan "UP2K merupakan bagian dari 10 program pokok PKK yang tentu saja harus kita up atau kita naikkan kelasnya dan melakukan kolaborasi terutama dengan UMKM dan Koperasinya supaya bisa juga dijual lebih meluas ditambah lagi kita bekerjasama dengan Dagin untuk melakukan peningkatan uji mutu dari produk yang dihasilkan".
Umi menambahkan "Insyaallah tahun ini Dagin akan memberikan fasilitas sertifikasi halal untuk 300 orang dan uji mutunya sebanyak 350 dan yang dilakukan oleh pemerintah kota Bandung yaitu memberikan penetrasi terhadap pelaku usaha untuk juga berkreasi dalam pemasaran meskipun Pemkot Kota Bandung juga memfasilitasi pemasaran lokal dan ingat bahwa Kota Bandung itu adalah Kota tujuan wisata dimana kurang lebih ada 6 juta wisatawan datang ke Kota Bandung, jadi untuk itu kita perkuatkan meskipun kita akan bersaing dengan pelaku usaha yang lain".
"Yang terpenting adalah kita memberikan ruang ruang kepada UP2K ini untuk tampil berbahan lokal, berbudaya lokal tapi berselera global memasuki pasar regional, nasional ataupun internasional" sambung Umi.
Yeti Hermayatina perwakilan dari UP2K Antapani Kulon menjelaskan "Produk unggulan yang ada di Kecamatan kami yaitu sistik wortel, rempeyek, kentang mustofa dan kerajinan tangan (handycraft) seperti sepatu, tas dan kerajinan lain".
"Alhamdulillah bersyukur sekali, karena setelah ada program ini banyak bermunculan produk dari setiap kelurahan dan harapan kedepan adalah Kota Bandung mengetahui produk unggulan kami dan pemasarannya akan semakin luas" tambah Yeti. (Neng Fika Rumpaka Dewi)
Labels:
Berita Bandung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment